Tuesday, June 22, 2010

ADA APA DENGAN TONDANO ?

Oleh : Audy W.M.R. Wuisang


Ada apa dengan Tondano? Tulisan singkat yang pernah dimuat di Sulutlink ini sebenarnya berasal dari sebuah “curah pendapat” yang dilaksanakan bulan April, 2002, di jantung kota Tondano. Penulis yang sempat menjadi pembicara dadakan di forum tersebut, lebih memilih “curah pendapat” ketimbang "seminar, workshop atau dialog." Mengapa? Pertanyaan menggelitik di atas sebetulnya memiliki sejuta makna bagi mereka yang berdarah atau lahir di kota dekat danau Tondano tersebut. Bahkan bagi banyak orang Tondano, pertanyaan tersebut lebih sebagai ungkapan--kegerahan, kegelisahan dan penyesalan, ketimbang mendapat jawaban pasti. “Ada apa dengan Tondano?” adalah kalimat tanya yang tidak butuh jawaban; sebaliknya malah menjadi ungkapan kebingungan karena Tondano adalah Ibukota yang sepertinya terlupakan.

Wednesday, June 2, 2010

ADA APA DENGAN TONDANO III

Oleh:
Audy WMR Wuisang


Pengantar

Penulis pernah mengemukakan peringatan bahwa Tondano sedang terancam “tenggelam” secara fisik, kurang lebih 2-3 tahun lalu. Terutama setelah rangkaian bencana yang terjadi di Manado dan sekitarnya serta fakta betapa Danau Tondano dan Sungai Tondano mengalami pendangkalan secara signifikan. Bagi mereka yang menghabiskan waktu di Kota Bersejarah itu pada 20-25 tahun lalu, pasti bisa secara telanjang memperhatikan fakta tersebut. Karena memang, di sisi timur Lapangan Samratulangi, depan Kantor Bupati Minahasa sekarang, adalah aliran Sungai Tondano yang permukaannya naik tajam. Ancaman tenggelamnya Kota Tondano mungkin terkesan sebuah dramatisasi, tetapi bahwa Kota Tondano tua, bernama Minawanua yang terletak di Desa Toulour, sebagian besarnya sudah terendam air adalah benar belaka. Ancaman itu, dengan demikian bukanlah sebuah kisah fiksi untuk menarik perhatian orang, tetapi ancaman serius.

ADA APA DENGAN TONDANO (II)

(Catatan Pasca Bencana di Sulawesi Utara)

Oleh:
Audy WMR Wuisang


“… Oh Minahasa tempat lahirku…
Sungguh bangga rasa hatiku, memandang keindahanmu.
Namamu mashyur di Nusantara
Karena cengkeh pala dan kopra, harumkan pasaran dunia.
Danau Tondano dan sawah ladangmu …”


Tondano terancam tenggelam? Benar. Tapi apakah ini disadari oleh masyarakat sekitar Ibu Kota Kabupaten Minahasa (dulu) ini? Sebagian kecil ya, dan sebagian terbesar pastilah tidak. Rangkaian bencana yang terjadi sejak akhir tahun 1990-an dan semakin dahsyat pada akhir-akhir ini menunjukkan trend yang mengerikan, dan bukan tidak mungkin Tondano tenggelam. Setelah peran histories dan cultural serta politis Tondano “tenggelam”, maka kini secara fisikpun Tondano terancam tenggelam. Artikel ini, mengajak semua, bukan hanya orang atau Tou Tondano untuk memikirkan posisi kota sejarah bagi Minahasa ini pada masa-masa mendatang. Tulisan inipun bisa menjadi lanjutan dari artikel dengan judul yang sama yang pernah dipublikasikan salah satu media di propinsi ini beberapa tahun lalu.



Lindungi Danau Kita dengan Menjaga Hutan Kita. Jangan biarkan ini terjadi!

http://www.wepa-db.net/pdf/0712forum/presentation26.pdf

Popular Posts