Setelah memahami hal ikhwal sub-etnis Toudano dalam sejarah ke-Minahasaan-nya, maka sejarah mendaratnya Tounsingal di Tanjung Pulisan dapat diletakkan pada konteksnya yang sebenarnya. Bahwa keturunan Toar Lumimuut mengadakan pertemuan di situs Tu’ur in Tana’ di mana terjadi peristiwa Pinawéténgan u nuwu atau pinawéténgan um posan. Lalu Toudano, yang pada waktu itu dikenal dengan Tontumaratas, berangkat ke Atep diantar oleh Tona’as Singal,1 dan kemudian karena mengejar para perompak yang menyerang Atep, sejumlah orang dari kelompok ini terdampar di wilayah Tidore.2 Sebelumnya, golongan tua-tua telah berangkat ke wilayah Kakas. Dari wilayah Laut Maluku mereka berusaha kembali ke negeri Malesung dan mendarat di Tanjung Pulisan di mana mereka membangun dua wanua, yakni Lumian dan Lumambot.3 Karena hancurnya perkampungan mereka akibat diterjang badai (atau juga oleh sebab-sebab lainnya), mereka memutuskan untuk memasuki pedalaman Malesung.